Wednesday, January 12, 2011

Shalat

Definisi Shalat menurut bahasa adalah : do’a
Sedangkan menurt istilah adalah : perkataan dan perbuatan yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam berdasarkan syarat-syarat tertentu.
Dalil disyariatkannya shalat.
Firman Allah yang artinya : Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. kemudian apabila kamu telah merasa aman, Maka dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman (An-Nisa’ : 103)”. dan surat al ankabut yang artinya : Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, Yaitu Al kitab (Al Quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar. dan Sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan  ( Al- Ankabut: 45 ).Syarat-syarat Shalat
Ulama’ membagi syarat dalam shalat menjadi 2 (dua) bagian :
1.    Syarat wajibnya shalat, yaitu: sesuatu yang menyebabkan seseorang berkewajiban melaksanakan shalat.
a.    Beragama islam.
b.    Baligh.
c.    Berakal.
2.    Syarat sahnya shalat, yaitu: syarat yang apabila hal itu tidak dipenuhi maka shalatnya menjadi tidak sah.
a.    Seluruh anggota badan harus suci dari hadast kecil dan hadast besar.
b.    Menutup aurat
c.    Shalat di tempat yang suci
d.    Mengetahui bahwa waktu shalat sudah masuk
e.    Menghadap kiblat

Rukun-rukun Shalat
Rukun-rukun Shalat ada  15 (Lima belas)
1.    Niat.
2.    Takbiratul Ihram.
3.    Membersamakan niat dengan takbir.
4.    Berdiri bagi orang yang mampu dalam shalat fardlu.
5.    Membaca surat al-fatihah setiap rakaat.
6.    Ruku’.
7.    I’tidal.
8.    Sujud.
9.    Duduk di antara dua sujud.
10.    Tuma’ninah (berdiam diri sejenak dalam setiap pelaksanaan ruku’, i’tidal, sujud dan duduk diantara dua sujud).
11.    Tasyahhud akhir.
12.    Membaca salawat kepada nabi.
13.    Salam yang pertama.
14.    Duduk di antara tiga rukun yang terakhir.
15.    Tertib.

Sunnah-sunnah Shalat ada 2 (dua):
1.    Sunnah Ab’ad.
2.    Sunnah Hai’at.
Sunnah Ab’ad
Adalah: pekerjaan-pekerjaan sunnah dalam shalat yang apabila ditinggalkan baik lupa atau sengaja, sunnat diganti dengan melakukan sujud sahwi.
Sunnah Ab’ad ada 8 (Delapan):
1.    Tasyahhud Awal walaupun dalam shalat sunnat.
2.    Duduk pada waktu tasyahhud awal.
3.    Membaca Shalwat pada Nabi S.A.W.
4.    Membaca Shalawat kepada keluarga Nabi S.A.W.
5.    Membaca Qunut pada rakaat kedua shalat subuh dan shalat witir separuh yang akhir dari bulan Ramadhan.
6.    Berdiri untuk membaca kunut.
7.    Membaca Shalawat kepada Nabi S.A.W.
8.    Membaca Shalawat kepada keluarga Nabi S.A.W setelah kunut dalam shalat subuh dan shalat witirnya separuh akhir dari bulan Ramadhan.

Sunnah Hai’at
Adalah: pekerjaan yang bukan rukun dan bukan sunnah ab’ad yang diganti dengan sujud sahwi, jadi apabila mushalli (orang yang sholat) meninggalkan sunnah hai’at maka tidak diperintahkan untuk sujud sahwi

Makruh-makruhnya Shalat
Ada 29 (Dua Puluh Sembilan) Antara Lain:
1.    Memasukkan kedua tangan kedalam baju ketika Takbiratul Ihram, Sujud, dan Ruku’ bagi laki-laki.
2.    Tolah toleh tanpa ada kepentingan
3.    Memberi isyarat yang memahamkan tanpa ada hajat seperti isyarat dengan mata, alis, atau bibir sekalipun orang bisu.
4.    Mengeraskan suara dalam Shalat Sirriyah (Dhuhur dan Ashar) atau sebaliknya (Maghrib, Isya’ dan Shubuh).
5.    Meletakkan tangan pada pinggang.
6.    Tergesa-gesa dalam melaksanakan Shalat.
7.    Memejamkan mata (karena hal itu pekerjaan orang yahudi).

Batal - batalnya Shalat
Hal-hal yang membatalkan Shalat Ada 10 (Sepuluh):
1.    Berbicara dengan sengaja.
2.    Berbuat sesuatu yang banyak secara bersambung dan berurutan seperti: melangkah sebanyak tiga kali baik disengaja atau tidak.
3.    Sedang Hadast (baik hadast besar atau kecil).
4.    Tedapat najis yang tidak diampuni.
5.    Terbukanya Aurat
6.    Berubahnya Niat.
7.    Membelakangi kiblat.
8.    Makan dan Minum baik banyak atau sedikit.
9.    Tertawa terbahak-bahak.
10.    Murtad, yaitu : putus keislamannya sebab perkataan atau pebuatan sesuatu.

Niat – niat Shalat Fardlu
1.    Niat Shalat Subuh:
Artinya: Saya sengaja shalat fardlu subuh dua rakaat dalam keadaan menghadap kiblatt tepat waktu, Ma’muman/Imaman karna Allah ta’ala
2.    Niat Shalat Dhuhur:
Artinya: Saya sengaja Shalat Fardlu Dhuhur empat rakaat dalam keadaan menghadap kiblat tepat waktu, Ma’muman/Imaman karna Allah ta’ala
3.    Niat Shalat Ashar:
Artinya: Saya sengaja Shalat Fardlu Ashar empat rakaat dalam keadaan menghadap kiblat tepat waktu, Ma’muman/Imaman karna Allah ta’ala
4.    Niat Shalat Maghrib:
Artinya: Saya sengaja Shalat Fardlu Magrib tiga rakaat dalam keadaan menghadap kiblat tepat waktu, Ma’muman/Imaman karna Allah ta’ala
5.    Niat Shalat Isya’
Artinya: Saya sengaja Shalat Fardlu Isya’ empat rakaat dalam keadaan menghadap kiblat tepat waktu, Ma’muman/Imaman karna Allah ta’ala
6.    Niat Shalat Jum’at:
Artinya: Saya sengaja Shalat Fardlu Jum’at dua rakaat dalam keadaan menghadap kiblat tepat waktu, Ma’muman/Imaman karna Allah ta’ala

Shalat Qashar dan Jama’
Shalat Qashar dan Jama’ merupakan dispensasi (Keringanan) yang di berikan Allah SWT kepada seluruh umat manusia (khususnya umat Islam). Nabi Muhammad SAW bersabda:

Artinya:  Dari Ibnu umar R.A “Berkata: Rasulullah S.A.W bersabda sesungguhnya Allah senang jika keringanan–keringanannya di kerjakan sebagaimana tidak senangnya Allah jika maksiat-maksiatnya dikerjakan (HR Imam Ahmad).

Syarat-Syarat Bolehnya Mengqashar Ada 9 (Sembilan)
1.    Jauh perjalanannya mencapai dua marhalah atau lebih. Dua marhalah bila diukur dengan meter ada empat pendapat:
a)    89.999,992 m (90 km).
b)    94500. m (94,5 km).
c)    119.999,88 m (120 km kurang 12 cm).
d)    80.000 m (80 km).
2.    Mengerti hukum bolehnya mengqasar shalat.
3.    Perjalanan musafir tidak dalam hal maksiat (Terlarang).
4.    Menuju ketempat yang maklum.
5.    Niat Qasar bersamaan dengan Takbiratul Ihram.
Contoh Niatnya:
Artinya: Saya niat shalat fardlu dhuhur dengan qashar karna Allah ta’ala.
6.    Menghindari hal-hal yang merusak pada niat Qasar.
7.    Tidak berma’mum kepada orang yang shalat secara sempurna (tidak dengan qashar).
8.    Harus melaksanakan shalat yang diqasar ketika masih didalam perjalanan.
9.    Sudah keluar dari batas tempat Muqim.

Shalat Jama’
    Shalat jama’ adalah: mengumpulkan dua shalat fardlu dikerjakan dalam satu waktu shalat.
Shalat yang boleh dijama’ adalah shalat dhuhur dengan ashar dan maghrib dengan isya’.

Shalat jama’ ada 2 (dua) macam
1.    Jama’ Taqdim adalah: melakukan shalat dluhur dan asyar pada waktu dluhur atau melakukan shalat maghrib dan isya’ pada waktunya maghrib.
2.    Jama’ Ta’hir adalah: kebalikan dari jama’ taqdim (waktu shalat yang awal di lakukan pada waktu shalat yang akhir).
Syarat-Syarat Jama’ Taqdim ada 4 (empat) macam yaitu:
1.    Tertib, maksudnya mendahulukan shalat yang pertama dari pada shalat yang kedua seperti: mendahulukan shalat dluhur dari pada ashar.
2.    Niat Jama’, dalam shalat yang pertama waktu niatnya adalah: antara takbir dan salam tapi yang sunnat niat bersamaan dengan takbiratul ihram. Contoh: Niat shalat dluhur dan asyhar yang dijamak Taqdim.
Artinya: saya niat shalat fardlu duhur empat rakaat dijama’ bersama ashar dengan jama’ taqdim karna Allah ta’ala.

3.    Muaalat (Berurutan), maksudnya antara dua shalat pisahnya tadak lama -menurut urf (adat kebiasaan)-.
4.    Ketika mengerjakan shalat yang kedua masih dalam keadaan perjalanan.

Syarat-syarat Jama’ Ta’hir ada 2 (Dua)  yaitu:
1.    Niat Jama’ Ta’hir dilakukan dalam waktunya shalat yang pertama. Contohnya
Artinya: saya niat shalat fardlu duhur empat rakaat dijama’ bersama ashar dengan jama’ ta’hir karena Allah ta’ala.
2.    Ketika mengerjakan shalat yang kedua masih tetap dalam perjalanan.
Wallahu A’lam

No comments:

Selamat menunaikan ibadah puasa bagi yang beragama Islam, semoga puasa kali ini bisa lebih baik dari yang sebelumnya baik dari amal ibadah ...