Tuesday, February 01, 2011

Puasa


Definisi
Puasa menurut bahasa adalah: Menahan diri.
Sedangkan menurut istilah adalah: menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa yang disetai dengan niat tertentu yang dimuali dari terbitnya fajar sidiq sampai terbenamnya matahari.
Dalil diwajibkannya berpuasa adalah Firman Allah SWT yang artinya:”Hai orang-orang yang beriman telah diwajibkan atas kamu berbuasa  sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa………………”

Dan Hadist Nabi S.A.W yang Artinya: “Berpuasalah kamu sekalian karna melihatnya (Hilal) dan berbukalah karna melihatnya (Hilal) (HR Muslim)

Syarat wajibnya berpuasa ada 4
1.      Beragama islam.
2.      Baligh.
3.      Berakal.
4.      Mampu melaksanakan Puasa.

Fardlu-fardlunya puasa ada 4
1.      Niat didalam hati yang dilaksanakan pada malam hari (sebelum waktu imsak).
2.      Menahan diri dari makan dan minum.
3.      Menahan dari melakukan hubungan suami istri (disiang hari)
4.      Tidak Muntah yang di sengaja.

Sunnah-sunnahnya puasa ada 3

1.      Menyegerakan Berbuaka jika telah nyata masuknya waktu berbuka.
2.      Mengahirkan waktu Sahur selama tidak diragukan terbitnya fajar sidiq.
3.      Meninggalkan perkataan kotor.

Hal-hal yang membatalkan puasa ada 10 macam
1.      Memasukkan suatu benda secara sengaja kelubang yang terbuaka berupa: lubang telinga, mulut, hidung, qubul dan dhubur.
2.      Memasukkan suatu benda secara sengaja pada lubang yang tidak terbuka berupa luka pada bagian kepala, dll.
3.      Menuangkan obat pada salah satu jalan (Qubul dan Dhubur).
4.      Muntah yang disengaja.
5.      Keluar mani (secara sengaja).
6.      Wati’ (hubungan suami istri) yang disengaja.
7.      Haid.
8.      Nifas.
9.      Gila.
10.  Murtad.

Puasa-puasa yang diharamkan
1.      Puasa dua hari Raya (Idul Fitrih dan Idul Adha).
  1. Puasa di hari tasyrik yaitu: tanggal 11, 12 dan 13 Dzulhijjah.

CATATAN
q  Dimakruhkannya berpuasa pada hari Syak (Ragu-ragu) Kecuali bagi orang ynag sudah biasa berpuasa sunnah seperti: Puasa Nabi Daud, puasa senin kamis, atau puasa yaumul bait yaitu: tanggal 13, 14 dan 15 pada tiap-tiap bulan yang bertepatan dengan hari syak (30, sya’ban).
q  Barang siapa pada siang hari bulan ramadhan secara sengaja melakukan hubungan suami istri (wati’) maka batal puasanya, dan wajib mengqadha’ puasanya serta wjib membayar kafarat yaitu memerdekakan budak jika tidak mampu maka harus berpuasa 2 bulan berturut-turut jika tidak mampu memberi makan 60 orang miskin setiap satu orang miskin satu mud (6 Ons).
q  Barang siapa yang mati dan dia masih mempunyai tanggungan puasa pada bulan ramadhan maka puasanya dapat diganti dengan makan perhari satu mud atas puasanya yang ditinggalkan.
q  Orang yang sudah tua renta, yang tidak mampu untuk berpuasa atau orang sakit yang tidak bisa diharap kesembuhannya boleh berbuka pada siang hari bulan ramadhan  dan wajib memberi makan (Fakir Miskin) setiap hari yang ditinggalkan  satu mud.
q  Bagi orang hamil dan orang yang menyusui, jika khawatir keduanya pada dirinya. Maka boleh berbuka dan wajib mengqadha’ puasa yang telah ditinggalkannya namun jika mereka khawatir  kepada anak-anaknya maka boleh berbuka keduanya dan wajib mengqadha’ serta membayar kafarat perhari satu mud (6 Ons).
q  Orang yang sakit dan orang yang melakukan perjalanan jauh maka boleh atas keduanya berbuka (tidak berpuasa) dan wajib mengqada’ puasanya (menggantinya)

Selamat menunaikan ibadah puasa bagi yang beragama Islam, semoga puasa kali ini bisa lebih baik dari yang sebelumnya baik dari amal ibadah ...